Detik demi detik terus berlalu, kini tempat ini hanya
menyisakan sebuah memori hangat dalam alam bawah sadar Kami. Meski tak sering Kami
ingati, memori hangat ini secara otomatis menjalar kepada hati sanubari dan
raga Kami. Membuat sikap dan diri Kami terjaga dalam kebaikan, meski hanya
sedikit yang Kami sadari dan syukuri.
Didikan lembut para guru disini telah membuat Kami merasakan
beragam rasa kasih sayang, meski itu tidak berupa sebuah pelukan atau kecupan.
Mereka menanamkan bentuk kasih sayang tersebut pada pengajaran, usapan lembut
pada telinga dan kaki Kami saat Kami nakal, serta untaian do’a yang dilantunkan
untuk kebaikan Kami.
Sebuah ilmu yang sangat berharga adalah saat ilmu tersebut
bisa bermanfaat untuk orang lain dan mampu diteruskan kepada orang-orang yang
membutuhkannya. Dan ilmu yang bermanfaat juga adalah salah satu dari tiga hal
yang tidak akan putus meski seorang manusia telah meninggal.
Masa terus berlalu, generasi terus berganti. Dari mulai para pendahulu tempat ini, generasi kakek dan nenek Kami, mereka yang beberapa darinya sudah menutup umur biologisnya. Namun usia historis mereka tak akan pernah putus dan hilang. Pemikiran, mimpi, semangat, dan amal shalih yang akan generasi selanjutnya teruskan secara istiqomah.
Zaman yang mulai lapar ini mulai menelan bagian-bagian penting tempat ini. Sarana dan semangat yang mulai kalah dengan persaingan kejam dunia modern. Sehingga pelita agama yang pernah terang bersinar di tempat ini mulai terlihat redup. Namun di sisi lain, Allah masih berikan jalan keluar meski kecil dan berliku. Tapi itu adalah sebuah ujian dariNya, diam kemudian menyerah kalah atau terus bergerak untuk mencapai kemenangan.
Teruntuk tempat terbaik yang pernah Kami singgahi, tempat terbaik yang pernah memberikan pendidikan agama bagi Kami. Mathla’ul Anwar Cimindi, yang selayak namanya menjadi tempat keluarnya cahaya. Yang kini berganti nama menjadi Riyadhus Shodikin, untuk menghormati nama pendiri dan pejuang tempat ini, juga untuk mewarisi semangat dan mimpinya.
Tempat ini harus bangkit kembali, dari uluran tangan-tangan manusia pilihan Allah.
Apakah diri Anda orangnya?
Salurkan wakaf, zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) Anda kepada Kami. Karena wakaf dan ZIS merupakan amal orang-orang yang cerdas, mereka yang sadar bahwa umur mereka terbatas tetapi harus terus beribadah/beramal untuk akhiratnya.
Wakaf dan ZIS yang diberikan kepada tempat ini, akan digunakan untuk pembangunan bangunan madrasah Yayasan Tarbiyah Islamiyah Riyadhus Shodikin (dahulu bernama Mathla’ul Anwar Cimindi) yang akan dipergunakan sebagai sentra kegiatan keagamaan di daerah kami (Cimindi, Kota Cimahi), berupa Madrasah Diniyah Takmiliyah (DTA), Pesantren+Taman Pendidikan Al-Qur’an, Pengajian Muslimah hari Kamis, Kuliah Dhuha hari Ahad, dan acara-cara Peringatan Hari Besar Islam. Juga tak menutup kemungkinan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.
Tampak pembangunan dari dalam madrasah |
Tampak pembangunan dari luar madrasah |
Untuk informasi lebih lanjut (penyaluran Wakaf, Zakat,
Infaq, dan Shodaqoh, permintaan proposal pembangunan, dll) bisa langsung
mendatangi sekretariat:
Yayasan Tarbiyah Islamiyah Riyadhus Shodikin (Mathla’ul
Anwar Cimindi)
Jl. H. Martobi No. 34
RT: 02 RW: 17 Kel.Cibeureum Kec.Cimahi Selatan, Cimindi, Kota Cimahi.
40535
atau bisa menghubungi saya lewat nomor HP: 08999489822 (Rizal
Fathul Anwar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar