Sudah tak asing lagi rasanya diri ini ketika bertemu kerabat
atau teman yang bertanya, “Kapan nikah?”. Dari sekedar guyonan sampai menyeruak
menjadi sebuah tombak yang menohok tajam kedalam perasaan. *jleb nya tuh
disini, disini, disini, halah~*
do'a |
Perlu diketahui bersama, shaum/puasa yang dimaksud disini
adalah bukan hanya shaum fisik/biologis saja, namun disertai shaum rohani.
Rumit memang, haha. Namun simpelnya seperti ini, ketika kita mencoba shaum
karena belum ‘siap’ untuk menikah, berarti sudah termasuk pula menjaga diri
dari hal-hal yang ngabibita (baca: menggoda) diri kita untuk berbuka shaum
tadi. ^^a
Jadi bisa dibilang rangkaian shaum yang sesuai adalah shaum
perut(makan+minum), hawa nafsu, mata, hati, dan pikiran. Saat memang bisa
menjaga/shaum hal-hal tersebut, insyaAllah perkara menikah tadi tidak akan
terlalu menjadi bom waktu di dalam hati. :)
Saya punya cerita tentang dua orang teman yang berbeda
nasib, teman pertama sudah menikah di usia muda dan yang nomor dua harus
menunggu hingga beberapa tahun lebih lammaa untuk menikah. Cerita teman ini
sering saya ingat betul ketika sedang dalam keadaan memikirkan pernikahan.
Kedua teman saya ini sama-sama ikhwan yang bisa
dibilang real. Terlihat dari perangai sehari-hari dan juga kemapanan
pekerjaannya. Lalu mengapa mereka berbeda nasib? :/
Setelah diteliti.. ternyata ada satu amalan dari kedua teman
saya ini yang sama. Simpel, amalan sebuah do’a. “Do’a apa?!” tenang biasa aja,
ini adalah sebuah do’a yang sering sekali kita baca ketika ada kesempatan berdo’a.
Yaitu, do’a untuk kedua orang tua.. do’a dimana kita meminta kepada Allah agar
dosa-dosa kita dan kedua orang tua diampuni, juga meminta agar Allah menjaga
dan menyayangi kedua orang tua kita.
Luar biasa, Allah mengabulkan do’a teman-teman saya
tersebut!
Hanya saja jawabannya yang perlu diresapi kembali.
Untuk teman saya yang pertama, Allah mengabulkan do’a lewat
hadirnya jodoh sebagai tambahan rasa kasih sayang untuk menyayangi orang tua dan dirinya.
Sedang untuk teman yang nomor dua, Allah mengabulkan do’a
lewat belum hadirnya jodoh tersebut sehingga bisa lebih maksimal menjaga dan
menyayangi ibu dan bapak.
Subhanallah.. :)
Pilih mana, Zal? Hmmm… yaaa pilih yang Allah kasih saja, karena itu yang terbaik untuk hambaNya~ :)Tentunya sambil terus berdo’a yang tadi biar lebih maksimal menyayanginya.. ^^
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً
(redaksi do'a: QS Nuh:28 + QS Al-Isra':24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar